Sunday, March 15

Likes n Dislikes

Aku suka berada di sini. Memandang jauh ke depan, ke kiri dan ke kanan. Semuanya lepas dan bebas. Udara yang hangat membakar wajahku. Namun aku suka. Semua yang ada di sini bergerak seiring irama debur ombak. Lambaian nyiur yang dibelai angin bergerak pelan bersamaan ombak yang menyapu bibir pantai. Semua begitu indah di mata, begitu merdu di telinga. Aku suka berada di pantai. Memandang jauh ke depan, ke kiri dan ke kanan.

Aku selalu berangan menjadi ikan lumba-lumba. Berenang bebas menuju horizon. Menjemput senja dan mengantarkan pagi. Begitu inginnya sampai aku kadang tak mampu menahan diri. Aku hanya bisa mengalihkan pandangan ke atas. Memandang cakrawala. Untuk menyurutkan niatku berjalan menuju datangnya ombak.
Berada di sini, membuatku sedih, sepi, sekaligus bahagia. Setelah aku merasa sedih, selalunya bahagia itu datang menghampiri. Bukankah di dalam hidup juga seperti itu?

Seorang sahabatku menyukai bandara. Dia merasa senang berada di bandara. Ada perasaan bahagia jika berada di sana, katanya. Di bandara, semua ide akan datang tanpa diundang. Bandara memberikan sebuah harapan, impian, juga kesedihan. Bagiku, bandara tak lain sebuah tempat datang dan perginya pesawat. Tak jauh beda dengan stasiun atau pelabuhan kapal. Meskipun aku senang pantai dan laut, aku tak menyukai pelabuhan kapal. Terlalu ramai, berisik dan berbahaya. Memang bandara jauh lebih nyaman, namun tetap bukan apa-apa bagiku. Begitu juga kita memandang sesuatu dalam hidup kita kan?

Menurutku pantai dan laut sangat berarti. Menurut mereka, biasa-biasa saja. Kita menyukai sesuatu tanpa alasan. Benarkah demikian? Salah. Buktinya aku membeberkan alasan-alasan kenapa aku suka berada di pantai. Kita membenci sesuatu tanpa alasan. It’s nonsense. Lalu kenapa kita tidak bisa mencoba untuk menyukai apa yang orang lain suka atau tidak membenci apa yang orang lain senangi.

1 comment:

  1. bole juga nih artikelnya, maknanya dalm, abang merasakan perasaan yang sama dg bandara, rindu dengan semua bandara yang pernah dikunjungi. perasaan sedih dan senang akan terhiasi pada saat kita dibandara.. bagaimana dg pelabuhan jagoh ?

    ReplyDelete