Thursday, March 4

Ready or Not....

Berbicara mengenai siap atau tidak siap, I think it's depend on situation and condition. Jadi ingat quotes dari buku yang pernah aku baca: "Nekad hanya untuk mereka yang tidak tahu. Takut hanya untuk mereka yang tidak siap. Dan Optimis untuk mereka yang tahu dan siap".

Well, jika kita tahu resiko yang bakal muncul dan kita tetap menjalani suatu kondisi/situasi, kita tidak akan dibilang nekad. Jika kita siap menghadapi semua resiko yang (akan) timbul, kita juga gak bakal disebut pengecut. Nah, itu salah satu bentuk kesiapan mental juga kan? Dengan begitu kita akan membuang jauh-jauh yang namanya "Penyesalan" secara kita udah memperhitungkan jauh-jauh hari resiko yang bakal muncul dan kesiapan kita menghadapinya.

Resiko itu gak bisa dicegah. Bagaimanapun usaha dan cara kita, pasti resiko akan muncul. Resiko hanya bisa diminimalisir, agar tidak terjadi resiko yang besar dan merugikan kita. ^_^

So, back to the main topic, we talk about ready or not ready. Aku sendiri berpikiran kalau kita udah tau segala macam resiko dan bagaimana mengelola resiko itu seminim mungkin, bearti kita siap. Kalo masi banyak bingungnya, itu karena kita belum melihat sejauh mana resiko yang bakal muncul.

Menurutku lagi, kalo kita dihadapkan pada dilema, kebingungan dan kebimbangan, paling enggak cari orang yang tepat untuk sharing. Seperti yang selalu orang bilang "dua kepala lebih baik dari satu kepala".

Masalahnya, jika kita termasuk orang yang introvert, atau keadaan yang memaksa kita untuk tidak bisa sharing, yah itu juga bisa jadi kendala. Tapi, se-introvert apapun orang itu, yang namanya manusia menurutku gak akan tahan memendam masalahnya sendirian. Pastilah ia juga punya tempat untuk berbagi. Meskipun apa yang akan diceritakan hanya sebatas kulit-kulit luarnya aja ^_^ hehehehe. Seberat apapun menurut kita keadaan yang kita hadapi, tetap kita harus mencoba untuk sharing ma seseorang.

Mengenai optimis, seperti quote di atas, untuk meraka yang tahu dan siap. Di sini, tetap harus dibarengi ma usaha dan do'a. Semua perlu proses untuk mendapatkan tujuan akhir. Menurutku lagi, Proses dan tujuan akhir itu sama pentingnya. Karena ada sebagian orang yang beranggapan mereka lebih fokus pada tujuan akhir. Sebagian lagi terlalu menikmati proses yang berlangsung dan mengabaikan atau lalai ma tujuan akhirnya. Semua harus balance, right? ^_^

Aku sendiri saat ini sangat menikmati proses dan tetap fokus pada tujuan akhir. Resiko-resiko yang bakal muncul udah dicermati dan beberapa sudah diperhitungkan solusinya. Meskipun resiko itu terus aja muncul dan menampakkan mukanya selama proses berlangsung, aku gak mau ada kata-kata menyesal. Lagian kenapa harus menyesal? Yang memilih kita, yang menjalani kita dan yang mengambil keputusan juga kita. Otomatis, berani mengambil keputusan berani terima resikokan? Kita gak pernah tahu langkah yang kita ambil salah atau benar jika tidak mengambil keputusan untuk melakukannya. Kita hanya bisa meminimalisir resiko yang bakal muncul dari keputusan yang kita buat.

Memang kadang teori itu lebih simpel daripada praktek. Yah, paling enggak aku berusaha dan tetap berdo'a semoga semuanya dimudahkan Allah SWT. KArena dari awal niatnya baik kok ^_* hehehe.....

So, kesimpulan dari topik yang panjang lebar ini, Kita siap dan jalani dengan segala resikonya. Jika tidak siap, berhenti sejenak dan cermati lalu buat pilihan, maju atau tidak. Make it simple.. And do the best.... ^_*


Cheers.......

Wednesday, March 3

When I See You Smile by Bad English

Sometimes I wonder
How I'd ever make it through,
Through this world without having you
I just wouldn't have a clue

'Cause sometimes it seems
Like this world's closing in on me,
And there's no way of breaking free
And then I see you reach for me

Sometimes I wanna give up
I wanna give in,
I wanna quit the fight
And then I see you, baby
And everything's alright,
everything's alright

When I see you smile
I can face the world, oh oh,
you know I can do anything
When I see you smile
I see a ray of light, oh oh,
I see it shining right through the rain
When I see you smile
Oh yeah, baby when I see you smile at me

Baby there's nothing in this world
that could ever do
What a touch of your hand can do
It's like nothing that I ever knew

And when the rain is falling
I don't feel it,
'cause you're here with me now
And one look at you baby
Is all I'll ever need,
you're all I'll ever need

Chorus

Sometimes I wanna give up
I wanna give in,
I wanna quit the fight
And then I see you baby
And everything's alright,
everything's alright

So right...

Tuesday, March 2

selfish.....??

Weekend ini aku berencana pulang ke kampung halaman. Belum apa-apa, ibunda tercinta udah wanti-wanti "jangan diumum-umumkan kalo kamu mau balik ke Pekan yah.... Ntar gak ada waktu buat mama...." Hm... bisa dibayangkan, 2,5 hari di sana, waktuku habis disabotase sang mama... Yah... itung-itung berbakti pada orang tua. (mau berbakti pada ortu aja pake itung-itung, hehehe). Kalau dipikir-pikir mama egois gak sih ? Apa aku juga bisa dibilang egois ? 7 tahun memutuskan hidup merantau dan meninggalkan orang tua....

My Close Friend bilang "Takkan mungkin kita hidup dekat orang tua terus....." Yup. Dia benar.

Beruntungnya aku, punya kedua orang tua yang sejak dulu selalu mendukung keinginan dan cita-citaku. Meskipun selalunya aku harus berdebat (secara rasional tentunya) mengemukakan pendapat dan keinginanku kepada mereka (terlebih ke sang bunda). So far, my parent always accepted my decisions.. ^_^

Wah.. Kangen nih ma my family.... @_@